Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat (USD) masih betah di level 14.900-an per USD.
Telah mengutip data Bloomberg, pagi ini rupiah dibuka pada posisi 14.925 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di 14.935 per USD.
Dan diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) masih betah di level 14.900-an per USD. Dibanding beberapa hari lalu angka ini melemah, rupiah masih bertengger di level Rp 14.700-an per USD.
” Tidak hanya di Indonesia kurs melemah. Ini adalah faktor eksternal yang bertubi-tubi, , baik yang berkaitan dengan perang dagang AS dan China, baik yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga di AS, baik berkaitan krisis yang ada di Turki dan di Argentina,” ungkap Jokowi saat ditemui di Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Mengutip data Bloomberg, Rabu (5/9/2018),dari sejak awal 2018 hingga pertengahan Agustus tahun ini, nilai tukar rupiah tercatat masih lebih mampu menahan penguatan Dolar AS. Ini dibandingkan dengan mata uang enam negara anggota G-20, yaitu Turki, ,India, Brasil,Argentina, Afrika Selatan, dan Rusia.
Rupiah hanya melemah diangka 7,7 persen terhadap dolar AS. Kondisi berbeda terjadi pada Lira Turki yang melemah 80,43 % dan Peso Argentina melemah 56,90 %
Ternyata, lemahnya IDR terkait dengan krisis keuangan yang terjadi di Turki, Argentina dan Brasil. Krisis keuangan yang terjadi di negara tersebut diduga mirip dengan Indonesia pada 1998.
Direktur Strategi dan Kepala Makro Ekonomi PT Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat menjelaskan, melemahnya nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini ditunjang karena masalah sentimen.
Efek krisis keuangan yang terjadi di Turki dan Argentina itu berdampak terhadap negara berkembang termasuk Indonesia. Apalagi Indonesia juga mencatatkan defisit perdagangan dan transaksi berjalan.
Budi mengatakan, pemerintah perkuat ekonomi dengan infrastruktur sehingga butuh barang impor dan pembangunan infrastruktur dilakukan di tengah Amerika Serikat (AS) memperketat kebijakan moneternya. Hal tersebut memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Budi menambahkan, kondisi nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada 2018, menurut Budi berbeda dengan kondisi 1998.
“Sekarang tidak seperti 1998. Indonesia sudah bertobat. Ada hal yang buat kondisinya berbeda. Pertama, sekarang flexible rate, dulu fixed rate ketika rupiah melemah utang perusahaan jadi lebih besar dari aset. Kemudian sekarang bank sudah ada yang mengawasi,” ujar Budi
Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat (USD) masih
betah di level 14.900-an per USD. – PT. INDORATE PRIMA
JAVALAS http://walibola.com
untuk info harga langsung ke WA kami ka ( 0859 2112 1117 )